Lomba Olahan Makanan Tradisional dan Housekeeping SMKN 1 Purwosari dan SMKN 3 Wonosari dalam Rangkaian Merayakan Peradaban Indonesia : HUT 200 Tahun Rumah Pusaka, 7 Tahun Yayasan Griya Jati Rasa dan 1 Tahun Edfe Resort Yogyakarta.

Selamat Malam Indonesia,

Kolaborasi perayaan 200 tahun Rumah Pusaka yang adalah Café dari Edge Resort Yogyakarta, 7 tahun Yayasan Griya Jati Rasa dan 1 tahun Edge Resort Yogyakarta melibatkan Yayasan Griya Jati Rasa dan Edge Resort Yogyakarta. Kolaborasi ini memungkinkan penyelenggaraan Lomba Olahan Makanan Tradisional dan Lomba Housekeeping yang diikuti oleh peserta dari siswa/siswi SMKN 1 Purwosari dan SMKN 3 Wonosari. Pelaksanaan lomba dilakukan pada hari Kamis, 10 Februari 2022 dari jam 09.00 WIB s.d selesai, bertempat di Joglo Adi Satrio untuk Lomba Olahan Makanan Tradisional dan di Villa Naga untuk Lomba Housekeeping. Peserta Lomba Olahan Makanan Tradisional diikuti oleh 5 kelompok dengan dua orang anggota dari masing-masing SMK. Sedangkan Lomba Housekeeping diikuti oleh 5 orang pribadi dari masing-masing sekolah. Jumlah Peserta adalah 20 orang untuk Lomba Olahan Makanan Tradisional dan 10 orang yang mengikuti Lomba Housekeeping.

Kegiatan yang mendatangkan juri dari Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarukmo (STIPRAM), Fakultas Bisnis, Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) dan Edge Resort Yogyakarta, bertujuan untuk mendorong para siswa untuk mempersiapkan diri masuk dalam pasar tenaga kerja. Adapun juri perwakilan dari STIPRAM adalah Ibu Tri Eko Yudiandri, SE., MM.Par dan Bapak Dwi Yoso Nugroho M.Par., CHE. Sedangkan juri perwakilan dari UKDW adalah Bapak Drs. Sisnuhadi MBA, Ph.D., Ibu Dra. Agustini Dyah Respati, MBA dan Bapak Jonathan Herdioko S.E., M.M. Serta Juri perwakilan dari Edge Resort Yogyakarta adalah Bapak Andrie Wilison, S.E., M.Si. Pariwisata yang merupakan andalan dari Kabupaten Gunungkidul yang perlu mempersiapkan dirinya melalui penyediaan tenaga kerja trampil dengan kemampuan internasional untuk bisa mengisi dunia perhotelan di wilayah ini. Keindahan alamnya, lautan, hutan dan perbukitan karst menjadi daya tarik wisata yang perlu diimbangi dengan penyediaan tenaga kerja trampil.