Lokakarya Penulisan Buku Penggalian Ajaran Dan Praktek Ki Hadjar Dewantara

berita25112017

Selamat Sore Indonesia,

Pada hari ini, Sabtu, 25 November 2017, Yayasan Griya Jati Rasa bekerjasama dengan Museum Dewantara Kirti Griya mengadakan Lokakarya Penulisan Buku Penggalian Ajaran Dan Praktek Ki Hadjar Dewantara. Menjelang 20 tahun Gerakan Reformasi, sangat tepatlah untuk menghubungkan antara ajaran dan praktek Ki Hadjar Dewantara dengan proses demokratisasi yang sedang terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Dalam UUD 1945 yang sudah diamandemen selama empat kali, kata demokrasi dicantumkan pada dua bab yaitu dibawah Bab XA tentang Hak Asasi Manusia (pasal 28I, ayat 5) dan di bawah bab XIV tentang Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial, pasal 33, ayat 4. Demokrasi hukum memungkinkan partisipasi warga dalam mengawal kebijakan-kebijakan negara yang adil. Pengolahan sumber daya alam dirumuskan dengan memberikan kemanfaatan sebesarnya kepada masyarakat. Penguasaan aset perorangan dalam mengolah sumber daya bersama untuk membangun peningkatan ekonomi pertama-tama perlu memberikan manfaat kepada masyarakat. Perbaikan untuk menegakkan demokrasi ekonomi terus dilakukan oleh masyarakat sipil melalui pengorganisasian potensi lokal yang dapat dikelola dalam organisasi ekonomi akar rumput. Sekalipun demikian, wajah demokrasi hukum dan ekonomi sedang berhadapan dengan tantangan pelemahan kebangsaan dengan adanya upaya menggantikan Pancasila sebagai dasar negara RI.

Dalam konteks perubahan sosial yang sedang terjadi di tengah kehidupan bangsa dan negara, sangatlah tepat upaya penggalian ajaran dan praktek Ki Hadjar Dewantara dijelaskan kepada masyarakat luas. Kegiatan diskusi Mben Selasa yang digagaskan oleh Museum Dewantara Kirti Griya dan Yayasan Griya Jati Rasa di awal pelaksanaannya telah mendorong pelibatan masyarakat baik dari latar belakang ketamansiswaan maupun simpatisan yang disebut Sahabat Museum Dewantara Kirti Griya. Hasil diskusi Mben Selasa didokumentasikan oleh Yayasan Griya Jati Rasa dengan tujuan menyelenggarakan pra lokakarya dan lokakarya penulisan khususnya kepada para pembicara yang pernah diundang dalam diskusi Mben Selasa. Diharapkan melalui lokakarya tersebut pembicara bisa mengubah naskah tertulis dari hasil transkrip pembahasan topik diskusi Mben Selasa, menjadi suatu tulisan yang kontekstual, humanis, berbobot dalam kualitas pengolahan data dan populer. Kegiatan pra lokakarya menghadirkan narasumber khusus yang berfungsi untuk memandu kegiatan lokakarya.

Berangkat dari argumentasi di atas, maka ada beberapa hal penting yang perlu dilakukan. Pertama, perlu dilaksanakan lokakarya Penulisan Buku Penggalian Ajaran dan Praktek Ki Hadjar Dewantara yang pelaksanaannya sudah disepakati antara Yayasan Griya Jati Rasa, Sahabat MDKG dan MDKG pada hari Sabtu, tanggal 25 November 2017. Yayasan Griya Jati Rasa mendukung kegiatan ini dengan, penulisan TOR lokakarya, logistik dan penggantian uang transpor peserta. MDKG akan menyiapkan tempat pelaksanaan kegiatan di Ruang Data di lingkungan Taman Siswa. Sahabat MDKG mendukung kegiatan ini dengan publikasi

Kedua, sebelum pelaksanaan lokakarya Penulisan Buku, diharapkan bisa dilakukan pertemuan untuk membahas bersama alur kegiatan yang akan dilakukan. Adapun pertemuan pra lokakarya akan mempertemukan Ki Fx.Koesworo, Ki Bambang Widodo, Pak Haidar Musyafa, Kang Rendra Agusta dan Nyi Farsijana. Museum Dewantara Kirti Griya diharapkan mengorganisir pertemuan ini dengan melampirkan TOR ini sebagai bahan diskusi bersama nanti. Pertemuan diharapkan bisa dilakukan pada tanggal 31 Oktober 2017.

Ketiga, dari pertemuan tanggal 31 Oktober 2017 tersebut diharapkan dapat dihasilkan Jadwal kegiatan Lokakarya Penulisan Buku berjudul Penggalian Ajaran dan Praktek Ki Hadjar Dewantara. Jadwal dan TOR ini ini menjadi pedoman lokakarya. Selain itu tambahan bahan dari kegiatan mben selasa setelah 19 juni 2017 juga akan disampaikan kembali kepada pembicara dalam bentuk narasi transpkrip. Daftar judul dan pembicara yang menerima pada tanngal 19 juni 2017 dan tanggal 14 november 2017 menhadi bagian dari TOR ini. Pembicara yang dijelaskan dalam jadwal sudah menerima pembagian tugasnya masing-masing. Khusus kepada Kang Haidar Musyafa, bahan-bahan yang sudah disampaikan tanggal 19 juni dan 14 november 2017 diserahkan secara utuh untuk memudahkan penyusunan materi berjudul Penulisan Kreatif dan tanya jawab yang akan disampaikan pada tanggal 25 November 2017.

Keempat, alur pengembangan penulisan masing-masing artikel untuk siap menjadi bahan tulisan dalam buku akan dipetakan dan didiskusikan bersama dalam lokakarya nanti. Untuk memulai lokakaryaini sudah disiapkan draf pemetaan buku berjudul “Membumikan Kebangsaan Dan Pancasila Penggalian Ajaran Dan Penerapan Praktek KHD” yang masih harus ditambahkan dengan hasil diskusi mben selasa yang penyampaiannya pada tanggal 14 november 2017. Adapun drafnya dapat terlihat pada kerangka awal dari TOR ini. Sedangkan penjelasan usulan nama yang mengisi draf penulisan buku menjadi bagian dari TOR ini. Kegiatan pendampingan proses penyuntingan akan menjadi tanggungjawab Kang Rendra Agusta dan Nyi Farsijana sebagai pengelola konten pemanfaatan bahan diskusi Mben Selasa menjadi buku yang dapat dipublikasikan kepada masyarakat luas.

Berita Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *