Kunjungan Yayasan Griya Jati Rasa Ke Desa Panggungharjo Kabupaten Bantul

Selamat Sore Indonesia,

Pada hari ini, Rabu 21 Maret 2018, Yayasan Griya Jati Rasa berkunjung ke Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungan dilakukan pada dua tempat, yaitu ke Balai Desa Panggungharjo dan Pondok Pesantren Sunan Kalijaga di Dusun Jaranan.

Di Balai Desa Panggungharjo, kami diterima oleh Kepala Desa Panggungharjo, Bapak Wahyudi Anggoro Hadi S.Farm., Apt. Pada kesempatan ini kami bersilaturahmi dengan Bapak Wahyudi, sekaligus memohon ijin untuk mengadakan program-program kerja di Desa Panggungharjo. Sebelum ini, kami pernah bekerjasama dengan Desa Panggungharhjo untuk mengadakan workshop “no finance no romantika” untuk karang taruna Desa tahun 2016.Pada kesempatan ini, Ibu Farsijana Adeney-Risakotta, Ph.D selaku Direktur Yayasan Griya Jati Rasa juga mengutarakan rencana beliau merayakan Hari Ulang Tahun Yayasan yang ke-3 di Desa Panggungharjo. Rencana ini disambut hangat oleh Bapak Wahyudi. Beliau menyarankan untuk menggunakan Kampoeng Mataraman sebagai tempat pelaksanaan.

Sepulang dari Balai Desa, Kami mengunjungi Ustad Beny Susanto, S.Ag., M.Si, salah satu sahabat Yayasan Griya Jati Rasa. Bapak Benny adalah pengasuh Pondok Pesantren Sunan Kalijaga, yang terletak di Dusun Jaranan. Survey lokasi ini dilakukan dalam rangka persiapan Lokakarya yang sedang dipikirkan bersama antara Yayasan Griya Jati Rasa bekerjasama dengan Pesantren Sunan Kalijaga. Pada Survey ini, kami diajak Ustad Beny untuk berkeliling RT 5 Dusun Jaranan untuk melihat kondisi masyarakat yang ada. Diharapkan survey ini dapat membantu Bapak Ign. Haris Kristianto, S.IP selaku manajer operasional Yayasan Griya Jati Rasa dalam membuat TOR yang tepat untuk kegiatan Lokakarya tersebut.

Ustad Beny juga mengantarkan kami untuk berkenalan dengan salah satu pengrajin yang ada di Dusun jaranan. Beliau adalah Bapak Suradi. Bapak Suradi dan Ibu adalah pengrajin yang membuat kerajinan dari bahan baku kayu untuk dijual di pasar dalam dan luar negeri. Beliau menceritakan tentang pengalamannya menjadi wirausahawan. Ibu Farsijana menanggapinya dengan memperkenalkan kepada beliau tentang Koperasi Griya Jati Rasa yang merupakan unit kewirausahaan sosial yang dapat membangun kreatifitas bangsa untuk keadilan dan perdamaian, yang melalui kegiatan rutin bulanannya memfasilitasi kegiatan pendidikan informal yang sistematis sebagai suatu pergerakan dalam mendorong perluasan partisipasi warga masyarakat mengadvokasi hak-hak ekonomi, sosial budaya dan, politiknya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *