Kuliah Online “Model Bisnis Sosial Dalam Praktek” oleh Ibu Farsijana Adeney-Risakotta, Ph.D

Selamat Sore Indonesia,

Pengembangan bisnis sosial merupakan aset pembangunan nasional. Tujuan pembangunan adalah membangun kemandirian memproduksi inovatif dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi untuk mensejahterahkan warganegara. Pencapaian tujuan pembangunan ini harus dapat mengangkat harkat kehidupan warga miskin. Daya juang warga untuk bisa mandiri memproduksi harus dimulai dari upayanya memenuhi kebutuhan mendasar dalam bermasyarakat. Peluang untuk mengawinkan kepentingan pengembangan ekonomi sekaligus memandirikan warga dalam penyediaan kebutuhan dasarnya memungkinkan pengembangan kewirausahaan sosial. Aspek-aspek penting dalam membangun bisnis sosial harus dimulai dari pendalaman persoalan sosial yang dihadapi masyarakat. Peran seorang penggerak sosial dengan penguasaan model bisnis sosial diharapkan bisa memfasilitasi keunikan program pengembangan kemandirian warga masyarakat untuk mengolah nilai tambah ekonomi yang tersedia di sekitar lingkungannya. Mata kuliah ini bertujuan menggali potensi model bisnis sosial yang dapat dibangun oleh seorang fasilitator masyarakat untuk memberikan nilai ekonomi dalam konteks budaya politik yang melahirkan kegiatan bisnis tersebut bertumbuh.

Ada 4 tema yang diangkat yaitu yang pertama adalah Konteks dan Teks Ekonomi dalam kehidupan sehari-hari yang bertujuan untuk menguraikan kondisi-kondisi sosial masyarakat yang mengandung aspek anggaran dalam perencanaan pembangunan, dan menemukan bentuk-bentuk perumusan program berbasis partisipasi warga. Tema kedua adalah “Learning Lesson” dari gerakan ekonomi kerakyatan di Yogyakarta, Yayasan Griya Jati Rasa dan Koperasi Griya Jati Rasa, yang bertujuan untuk menggali hasilan studi kelayakan sebagai dasar pergerakan Griya Jati Rasa yang menyasarkan konteks kebijakan menanggapi realitas politik ekonomi di DI.Yogyakarta dan merumuskan hasilan dalam konsep yang komprehensif dan pengawalan implementasinya. Tema ketiga adalah Kolaborasi kekuatan-kekuatan potensi perubahan sosial yang tersedia dalam jejaring kemasyarakatan-kepemerintahan-keakademisan, kasus ‘Samigaluh Tanggap Globalisasi’ yang bertujuan untuk menggali bentuk-bentuk kolaborasi kegiatan pembangunan yang mengoptimalkan pengembangan sumber daya lokal (alam dan manusia) menyongsong New Yogyakarta International Airport (NYIA) dan Bedah Menoreh di DI.Yogyakarta, dan menurunkan model bisnis sosial untuk mengawal aspek “pengentasan kemiskinan” terlaksana sebagai dampak dari NYIA dan Bedah Menoreh. Dan tema yang keempat adalah “Modelling” perumusan bisnis sosial berbasis pengembangan produk unggulan dalam program “Samigaluh Tanggap Globalisasi” yang bertujuan untuk menguraikan peluang pengembangan bisnis sosial berdasarkan konteks masing-masing produk unggulan yaitu (teh, kopi, coklat (1); pertanian organik dan pengolahan makanan lokal (2); kambing ettawa (3); kayu dan bambu (4); kelapa (5); homestay dan trekking rute 1 suro (6); konservasi alam dan trekking cagar budaya (7) dan merumuskan proposal Modelling enam program pengembangan bisnis sosial dalam konteks “Samigaluh Tanggap Globalisasi”

Berita Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *