Jalan sehat dan bazaar dalam Peringatan HUT Museum Dewantara Kirti Griya ke-47 dan Ki Hadjar Dewantara ke-128 Tahun dan Perenungan May Day
- May 1, 2017
- 6:00 pm
- Ela Mustika Dwi Handayani

Selamat malam Indonesia,
Tadi saya mengirimkan foto selamat hari buruh sedunia.
Foto diambil dari kegiatan jalan sehat tadi pagi. Dalam acara ini, Griya Jati Rasa ikut berpartisipasi mengikuti Jalan Sehat, membuka stand Bazzar dan mengakomodasi penyediaan cemilan rebusan umbi dan kacang untuk para peserta Jalan Sehat.
Sebelum Jalan Sehat, Pemanasan dilakukan bareng-bareng sambil senam diiringi gending Jawa.
900 peserta jalan sehat menyusuri rute jalan Tamansiswa ke Taman Wijaya Brata di mana pinesepuh Tamansiswa dibaringkan. Taman Wijaya dirawat indah. Ketika kami di sana, dari jauh saya bisa lihat gunung Merapi dan gunung Merbabu. Kang Rendra Agusta menulis refleksi indah untuk instagramnya dari foto yang saya ambil. Jadi saya kirim foto sedang tertawa lebar di 1 May.
Apakah saya sedang tertawa untuk apa yang kemudian saya lihat terjadi di Jakarta?
Tentu saja saya bersedih. Bukan karena bunga-bunga yang indah dibakar karena mereka juga akan musnah.
Saya sedih karena ketulusan para buruh ditumpangi kepentingan politik. Mengapa demo buruh bisa ricuh membawa kepada kekerasan yang cepat terkontrol sebelum menjadi makin beringas tak beradab?
Jauh sebelum Labor Day dinyatakan sebagai hari perjuangan para buruh, Ki Hadjar Dewantara sudah mempersoalkan relasi buruh dan majikan yang dipelihara oleh penjajahan Belanda selama 300 tahun. Perguruan Tamansiswa dibangun berbeda dengan relasi buruh majikan karena prinsip kekeluargaan menjadi pemersatu antara guru, majelis luhur (pengurus yayasan) dan orang tua. Saya pernah cerita ketika Belanda memaksa Tamansiswa bayar pajak. Dalam relasi tanpa kelas, di dunia pendidikan tidak ada pajak.
Jadi mengapa Indonesia tidak berbangga untuk melestarikan sikap budi luhurnya ketika perayaan hari buruh dilakukan hari ini, di #MayDay seperti yang diperlihatkan oleh KHD ketika semua barang2 Tamansiswa diambil karena tidak membayar pajak. Masyarakat yang simpatik dg Tamansiswa malahan memberikan semua barang yang sudah diambil oleh penjajah.
Kepada elit politik, tolong biarkan warga biasa menjadi warga yang baik ketika menggunakan jubah agama ketika demo maupun ketika berjubah biasa, kausal yang membuatkan dekat dengan kemanusiaannya.
Berita Terbaru
- Peresmian Rumah Adiluhung yang menjadi Tempat Repacking dan Galeri & Relokasi Kantor Yayasan Griya Jati Rasa dan Koperasi Konsumen Griya Jati Rasa di Kompleks Pondok Tali Rasa
- Kerjasama Yayasan Griya Jati Rasa dengan Universitas Kristen Duta Wacana
- Desain Semar For Yogyakarta
- Gebyar Koperasi Istimewa dan Pengukuhan Kepala Perwakilan BKKBN DIY
- Ayo Berkoperasi Demi Indonesia Maju
Archives
- September 2023
- August 2023
- July 2023
- June 2023
- May 2023
- April 2023
- February 2023
- January 2023
- December 2022
- October 2022
- September 2022
- August 2022
- July 2022
- June 2022
- May 2022
- April 2022
- March 2022
- February 2022
- January 2022
- December 2021
- November 2021
- October 2021
- September 2021
- August 2021
- July 2021
- June 2021
- April 2021
- March 2021
- February 2021
- January 2021
- December 2020
- March 2019
- February 2019
- December 2018
- October 2018
- August 2018
- July 2018
- June 2018
- May 2018
- April 2018
- March 2018
- February 2018
- January 2018
- December 2017
- November 2017
- September 2017
- August 2017
- July 2017
- May 2017
- April 2017
- April 2015