Bersama Majukan Indonesia dengan Mengatasi Fenomena Bayi Lahir Stunting di Kalangan Keluarga Generasi Muda DIY Menuju Generasi Emas 2045

Sumpah Pemuda ke 95

Pada perayaan hari Sumpah Pemuda ke-95, Sabtu, 28 Oktober 2023, Koperasi Konsumen Griya Jati Rasa bekerja sama dengan Yayasan Griya Jati Rasa menyelenggarakan seminar dengan topik “Bersama Majukan Indonesia  dengan mengatasi  fenomena  bayi lahir stunting di kalangan  keluarga generasi muda D.I.Yogyakarta menuju generasi emas 2045”. Kegiatan ini menghadirkan 3 pembicara yaitu pejabat dari Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Daerah Istimewa Yogyakarta, Perwakilan Pendamping Koperasi dari Dinas Koperasi dan UKM DIY dan tokoh agama, Kyai KH. Abdul Muhaimin, selaku A’wan Syuriah PBNU dan Pengasuh Ponpes Nurul Ummahat Kotagede Yogyakarta. Ibu Witriastuti Susani Anggraeni dari Perwakilan BKKBN memaparkan makalah dengan judul Strategi Percepatan Penurunan Stunting di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dikatakan, stunting merupakan permasalah nasional yang harus ditanggulangi secara bersama-sama melibatkan pemerintah, warga Masyarakat dan terutama generasi muda, dari kalangan remaja sampai pemuda-pemudi yang akan menikah. Pemerintah mengharapkan pada tahun 2024 terjadi penurunan stunting di tingkat 14%. Saat ini secara nasional, fenomena stunting berada ditingkat 21,6%. Sedang di D.I.Yogyarkarta diharapkan pada tahun 2024, stunting bisa diturunkan sampai tingkat nasional. Saat ini tingkat stunting DIY adalah 16,6%.

Penanganan Stunting dari BKKBN DIY

Sifat penanganan stunting adalah melakukan pencegahan melalui beberapa tingkat resiko yang menyasar pada calon pengantin, ibu hamil, ibu paska melahirkan, bayi dan keluarga dengan resiko stunting. BKKBN telah meluncurkan program aplikasi ELSIMIL yaitu Elektroik Siap Nikah dan Hamil. Dengan bimbingan dari konsuler maupun kader PKK, kader Kesehatan maupun tim pendamping keluarga, peserta ELSIMIL yang sudah terdaftar dalam aplikasi tersebut akan dibimbing supaya secara fisik (biologis) maupun mental menyiapkan isteri dan suami untuk siap menerima bayi mereka yang sehat.  Kualitas anak-anak yang akan dilahirkan sangat ditentukan oleh kualitas Kesehatan dan cara kehidupan dari orang tuanya. Selain itu, peran pentahelix yaitu warga Masyarakat yang terpanggil sebagai bapak dan bunda asuh anak stunting. Jadi BKKBN sangat mendukung program Koperasi Konsumen Griya Jati Rasa yang peduli terhadap fenomena bayi lahir stunting melalui program-program yang disiapkannya, yaitu pemberian 1 liter yogurt kepada ibu dan bayi dari setiap penjualan 1 liter yogurt yang dihasilkan oleh Koperasi Konsumen Griya Jati Rasa untuk dapat dikonsumsikan oleh Masyarakat luas.

Peran Koperasi dalam Penanganan Stunting

Sejalan dengan pembahasan BKKBN, ibu Anggia Zainur Rahmah dari Dinas Koperasi dan UKM DI.Yogyakarta mengangkat pembahasan dengan judul “Menjadi Koperasi Yang Berdaya Menuju Generasi Emas Indonesia 2045: mengatasi stunting di DIY”. Melalui dana keistimewaan DIY, BKKBN bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UKM DIY untuk menyalurkan 2 telur setiap hari selama 4 bulan di 3600 keluarga sasaran resiko stunting di 12 kapenewon di DI.Yogyakarta. Koperasi yang terlibat menghasilkan telur, diberdayakan untuk terlibat dalam program tersebut. Dengan demikian, koperasi bisa terlibat dalam menyiapkan kebutuhan bahan makanan bergizi kepada Masyarakat. Koperasi gizi seperti yang terlihat dari kegiatan-kegiatan penyediaan makanan bergizi kepada Masyarakat dengan harga jual yang terjangkau yang sedang dilakukan oleh Koperasi Konsumen Griya Jati Rasa menunjukkan fenomena kepeloporan dalam koperasi gizi untuk menjawab permasalahan stunting di DI.Yogyakarta.

Generasi Emas 2045

Diharapkan pada tahun 2045, kualitas pemuda-pemudi yaitu mereka yang dilahirkan dari sekarang sampai tahun-tahun sesudahnya, adalah generasi muda Indonesia yang sehat secara fisik dan mental. Seminar dimoderatori oleh Farsijana Adeney-Risakotta selaku ketua Yayasan Griya Jati Rasa yang juga menggagaskan rumah Adiluhung, Yogurt dan Resto beralamat di Kompleks Pondok Tali Rasa, Jl. Dumung No.100 CT VIII Karanggayam Sleman, berharap bahwa bonus demografi yang akan dinikmati oleh Indonesia pada tahun 2045 dapat dipersiapkan dengan baik sejak saat ini. Kerjasama antara Masyarakat, pemerintah dan tokoh agama menjadi sangat penting. Kesempatan diskusi menjadi sangat menarik karena kiyai KH Abdul Muhaimin membagikan pengalamannya sebagai bapak yang berhasil mementaskan 8 anaknya, selain adalah bapak bagi banyak pesantren di Indonesia. Kegiatan seminar ditutup dengan penyerahan paket stunting dari Koperasi Konsumen Griya Jati Rasa yang diserahkan langsung oleh ketua Koperasi yaitu Kiyai Beny Susanto kepada wakil kader PKK dusun Karanggayam Sleman dan wakil dari dusun Gowok di Kebonharjo, Kulon Progo. Paket stunting tersebut berisi yogurt, susu SGM, kacang hijau dan  telur (Farsijana).  

Berita ini juga dapat dibaca pada laman jogja.tribunnews.com dan sijogja.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *